Algal Bloom merupakan peningkatan populasi alga yang berlebihan, ditandai dengan perubahan warna air yang berubah menjadi hijau, biru dan merah tergantung jenis alga. Algal bloom erat kaitannya dengan proses eutrofikasi dyang terjadi di perairan dan telah menjadi isu penting dalam pengelolaan ekosistem akuatik. Dampak cukup luas, meliputi perubahan kualitas air hingga ancaman terhadap keanekaragaman hayarti dan aktivitas manusia mendorongnya topik ini menjadi fenomena yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Selain itu, cakupannya yang luas pada berbagai bidang keilmuwan yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan menjadi faktor pendukungnya. Oleh karena itu, tema ini diangkat dalam Diklat FPIK 2024 sebagai upaya pencerdasan mahasiswa dan masyarakat umum mengenai pentingnya pemetaan dan identifikasi algal bloom dalam monitoring kualitas perairan.

Diklat yang ditujukan untuk menarik antusiasme mahasiswa dan masyarakat ini kemudian dipadukan pula dengan penggunaan platform yang selaras. Dalam pengolahan datanya Google Colab dipilih dengan alasan kepraktisannya untuk digunakan dan interpretasi data yang cukup baik untuk pemantauan lingkungan. Pemanfaatan Google Collab menjadi daya tarik tersendiri dalam pelaksanaan diklat ini, google collab menjadi salah satu platform berbasis cloud yang disediakan Google Cloude. Secara umum, Google Collab tidak memerlukan laptop dengan spesifikasi tinggi sehingga jangkauan diklat ini dapat lebih ramah kepada pengguna yang ingin belajar.

Diklat FPIK dilaksanakan dengan susunan acara yang sangat terstruktur, dimulai dengan pemaparan materi mengenai sejumlah komponen yang terkait dan dilanjutkan dengan implementation session. Sesi ini berfokus pada pemaparan langkah-langkah pengerjaan algal bloom mapping menggunakan Google Colab, hal ini disertai dengan  panduan yang disesuaikan untuk memudahkan peserta dalam memahami prosesnya. Selama kegiatan, peserta memiliki kesempatan untuk mengikuti materi dari modul yang telah disediakan serta melakukan diskusi langsung untuk mengatasi kendala yang muncul dengan arahan dari ahli di bidangnya.

Diklat FPIK 2024 menghadirkan pengalaman baru bagi peserta. “Diklat FPIK selalu saya tunggu-tunggu setiap tahunnya, hal yang menarik pada diklat FPIK tahun ini adalah penggunaan Google Colab yang saya rasa sangat unik sebab biasanya kami menggunakan ArcGIS dan QGIS,” kata Khansa, salah satu peserta, kepada panitia diklat REGISTER 2024, Sabtu (2/11/2024). Harapan disampaikan agar diklat FPIK di masa mendatang dapat terus menghadirkan tema-tema yang bermanfaat dan relevan untuk masyarakat luas. Salam spasial, bersama REGISTER bangun sumber daya manusia unggul untuk lingkungan yang lestari.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *